ELINE.NEWS,Makassar — Politeknik Pariwisata (Poltekpar) Makassar mengadakan pelatihan pelayanan prima dan pelatihan bahasa isyarat pada 22–23 November di Gedung Amanna Gappa. Kegiatan ini menjadi bagian dari komitmen kampus dalam meningkatkan kualitas layanan publik dan memperkuat budaya layanan inklusif. Sebanyak 170 peserta terlibat, mulai dari dosen, tenaga kependidikan, hingga petugas keamanan.
Pelatihan dilaksanakan secara paralel dalam empat ruangan dengan penyesuaian fokus materi dan jumlah peserta. Materi pelayanan prima dibawakan oleh narasumber dari Telexindo, perusahaan yang berpengalaman dalam layanan pelatihan contact center, call center, dan customer service. Peserta menerima pembahasan mengenai standar layanan, komunikasi efektif, hingga penguatan etika pelayanan.
Di sisi lain, pelatihan bahasa isyarat dipandu oleh PUSBISINDO dengan dukungan Juru Bahasa Isyarat (JBI). Peserta mempelajari sensitivitas dan etika interaksi dalam budaya tuli, termasuk dasar-dasar komunikasi seperti pengenalan abjad, nama hari dan angka, serta kosakata umum melalui metode praktik langsung.
Dalam sambutan pembuka, Direktur Poltekpar Makassar, Herry Rachmat Widjaja, menekankan bahwa peningkatan kualitas layanan harus dirasakan semua lapisan masyarakat. “Pelayanan prima harus dirasakan oleh semua orang tanpa terkecuali. Penguasaan bahasa isyarat adalah langkah nyata agar layanan kami semakin inklusif dan dapat diakses oleh masyarakat luas terutama mahasiswa kita yang berkebutuhan khusus,” ujarnya.
Selama dua hari pelaksanaan, peserta mengikuti teori, simulasi, dan praktik intensif. Salah satu peserta, Rois Dinan, menyampaikan bahwa pelatihan tersebut sangat bermanfaat. “Kegiatannya sangat aplikatif dan menyenangkan. Saya berharap pelatihan seperti ini bisa terus berkelanjutan agar menjadi budaya positif baru di lingkungan kampus,” ungkapnya.
Melalui pelatihan ini, Poltekpar Makassar menegaskan komitmennya dalam menciptakan ekosistem layanan pendidikan tinggi yang profesional, responsif, dan inklusif. Upaya ini sekaligus memperkuat kesiapan SDM dalam menghadapi tuntutan layanan publik modern.













