ELINE.NEWS,Pangkep — Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama Industri Jasa Keuangan terus memperkuat dukungan terhadap program pemerintah dalam meningkatkan gizi serta memperluas inklusi keuangan bagi masyarakat di wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T). Komitmen ini diwujudkan melalui partisipasi OJK dalam kegiatan Launching Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Talaka yang digelar di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan (Pangkep), Sulawesi Selatan.
Partisipasi OJK menjadi bentuk nyata sinergi antara pemerintah, sektor keuangan, dan masyarakat dalam memperkuat kualitas hidup dan kemandirian ekonomi masyarakat. Inisiatif ini juga merupakan bagian dari implementasi Arah Kebijakan Presiden Republik Indonesia serta sejalan dengan Program Asta Cita, khususnya Asta Cita ke-3 dan ke-4, yang menekankan peningkatan kualitas manusia Indonesia melalui pendidikan, kesehatan, kesejahteraan sosial, serta pemerataan pembangunan dan pemberdayaan daerah.
Kepala OJK Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat dalam sambutannya menyampaikan bahwa OJK memiliki peran strategis tidak hanya dalam menjaga stabilitas sistem keuangan, tetapi juga dalam memastikan manfaat sektor keuangan dapat dirasakan secara merata oleh seluruh lapisan masyarakat, termasuk di daerah 3T. “Kami meyakini bahwa program ini selaras dengan Asta Cita ke-3 dan ke-4, yang menekankan pemerataan pembangunan dan pemberdayaan daerah untuk memperkuat keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia,” ujarnya.
Melalui kolaborasi dengan perbankan dan lembaga jasa keuangan, OJK terus mendorong edukasi keuangan, inklusi keuangan, serta pembiayaan produktif yang menyentuh masyarakat di tingkat akar rumput. Pendekatan ini sejalan dengan semangat pembangunan berkelanjutan yang menempatkan kesejahteraan manusia sebagai prioritas utama.
Program SPPG dirancang sebagai dapur pusat yang memproduksi dan mendistribusikan makanan sehat dan bergizi untuk mendukung pelaksanaan program pemerintah Makan Bergizi Gratis (MBG). Dengan penyediaan makanan bergizi tersebut, program ini diharapkan dapat meningkatkan status gizi anak-anak, mencegah kekurangan gizi, serta mendukung pertumbuhan dan perkembangan mereka secara optimal.
Untuk memastikan keberlanjutan program, Lembaga Jasa Keuangan (LJK) berperan dalam penyediaan modal kerja bagi penyelenggara SPPG maupun petani pemasok bahan baku. Penyaluran pembiayaan tetap dilakukan dengan menerapkan prinsip kehati-hatian, manajemen risiko, dan tata kelola yang baik. Dalam ekosistem ini, OJK berfungsi sebagai pengawas sekaligus pendorong peningkatan inklusi keuangan guna memperkuat efektivitas pelaksanaan program.
SPPG Talaka menjadi model integrasi antara peningkatan gizi dan inklusi ekonomi masyarakat yang dapat direplikasi di berbagai wilayah di Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat. Dengan dukungan lintas sektor yang melibatkan regulator, pemerintah daerah, dunia usaha, dan industri keuangan, program ini mencerminkan semangat kolaborasi untuk memperkuat kesejahteraan sosial dan ekonomi masyarakat.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Pangkep, mitra industri keuangan, serta seluruh pihak yang telah mendukung kolaborasi ini. Mari kita lanjutkan sinergi ini untuk mewujudkan masyarakat yang sehat, berdaya, dan inklusif secara ekonomi,” tutup Kepala OJK Sulselbar.
Kegiatan Launching SPPG Talaka dihadiri oleh perwakilan Pemerintah Daerah Kabupaten Pangkep, pimpinan perbankan dan lembaga jasa keuangan, tokoh masyarakat, serta masyarakat setempat.(*)













