ELINE.NEWS, MAKASSAR – Peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-97 di Kota Makassar, Selasa (28/10/2025), diwarnai aksi demonstrasi sejumlah kelompok mahasiswa. Salah satu titik aksi terjadi di Jalan Sultan Alauddin, tepat di depan Rumah Sakit (RS) UIN Alauddin Makassar.
Aksi yang diikuti puluhan mahasiswa itu berlangsung tegang setelah peserta membakar ban dan membentangkan spanduk di tengah jalan. Akibatnya, arus lalu lintas di dua arah Jalan Sultan Alauddin macet panjang.
Dalam orasinya, mahasiswa menilai sejumlah program pemerintahan Presiden Prabowo-Gibran perlu dievaluasi karena dinilai tidak memberikan dampak positif bagi masyarakat. Salah satu yang disorot ialah program Makan Bergizi Gratis (MBG).
“Program MBG hanya membuang-buang anggaran negara dan menjadi racun bagi generasi bangsa. Banyak kasus anak sekolah keracunan akibat MBG,” teriak salah satu orator dari atas mobil komando.
Ketegangan sempat terjadi saat aparat kepolisian berupaya mencegah mahasiswa membakar ban di depan rumah sakit. Polisi menilai tindakan itu berpotensi membahayakan pasien akibat asap pembakaran.
“Ada pasien di dalam, jangan bakar ban. Ini melanggar aturan, asapnya bisa masuk ke rumah sakit,” ujar salah seorang petugas kepada massa aksi.
Setelah adu argumen singkat dan saling tarik ban dengan petugas, mahasiswa akhirnya bergeser menjauh dari area rumah sakit dan melanjutkan aksinya.
Jenderal lapangan aksi, Wawan, menyampaikan bahwa aksi ini digelar sebagai bentuk keprihatinan terhadap kondisi bangsa yang dinilai semakin memprihatinkan. Ia menyinggung persoalan lingkungan, sosial, ekonomi, dan politik yang belum terselesaikan.
“Demokrasi Indonesia sedang terombang-ambing. Kami turun ke jalan untuk menjaga keutuhan demokrasi dan menolak kebijakan yang merugikan rakyat,” kata Wawan.
Selain itu, ia menyoroti maraknya aktivitas pertambangan yang dinilai merusak lingkungan tanpa pertimbangan risiko. Wawan juga menyinggung berbagai kasus keracunan akibat program MBG serta peristiwa kerusuhan pada aksi unjuk rasa Agustus lalu yang terkesan dibiarkan.
Dari informasi yang dihimpun, aksi peringatan Hari Sumpah Pemuda tahun ini digelar di sekitar 28 titik di Kota Makassar, termasuk di Jalan AP Pettarani, Flyover Urip Sumoharjo, dan sejumlah kampus.
Kasi Humas Polrestabes Makassar, AKP Wahiduddin, mengatakan pihaknya menurunkan 1.993 personel gabungan dari Polrestabes dan Polda Sulsel untuk mengamankan jalannya aksi.
“Personel kami sebar di beberapa titik aksi, termasuk depan kantor Gubernur dan area kampus,” kata Wahiduddin.
Ia menyebut meski puluhan organisasi telah mengajukan pemberitahuan aksi, hanya sekitar sepuluh kelompok yang benar-benar turun ke jalan.
“Sebagian batal turun,” singkatnya.
Wahid mengimbau agar seluruh peserta aksi tetap menjaga situasi kondusif dan tidak mengganggu ketertiban umum.
“Silakan sampaikan aspirasi, tapi jangan sampai mengganggu keamanan dan keselamatan,” tuturnya.
Polisi juga mengingatkan pengguna jalan agar memilih jalur alternatif untuk menghindari kemacetan di titik aksi.













