Edukasi

Pelatihan Life Skill UNM Jadi Bekal Anak Jalanan Makassar Menyongsong Masa Depan

×

Pelatihan Life Skill UNM Jadi Bekal Anak Jalanan Makassar Menyongsong Masa Depan

Sebarkan artikel ini

ELINE.NEWS,Makassar – Tim pengabdian masyarakat Universitas Negeri Makassar (UNM) menuntaskan rangkaian Pelatihan Life Skill Berkelanjutan di enam area binaan Komunitas Peduli Anak Jalanan (KPAJ) Makassar. Program ini menyasar lebih dari 30 anak jalanan yang selama ini menghadapi tantangan sosial, ekonomi, dan psikologis, dengan tujuan menumbuhkan kepercayaan diri serta motivasi karir sejak dini.

Ketua tim pelaksana, Fitriana, M.Pd., menjelaskan pelatihan tersebut digelar di Arbin UNHAS, Arbin Telkomas, Arbin BTP, Arbin Adyaksa, Arbin Kerung-Kerung, dan Arbin Manggala. Menurutnya, anak-anak jalanan sering kali terhambat stigma sosial dan minim akses pendidikan formal, sehingga perlu diberi bekal keterampilan hidup, penguatan karakter, serta wawasan karir agar berani bermimpi dan menyiapkan masa depan.

Program ini juga melibatkan dosen UNM lainnya, yakni Sitti Rahmi, M.Pd., dan Muhammad Akhsa Wahda, M.Pd., bersama mahasiswa Bimbingan dan Konseling, Putri Anggun Nur Farahim, serta Kalvi Amalia. Mereka berperan sebagai fasilitator sekaligus pendamping lapangan. Fitriana menyebut keterlibatan mahasiswa memberi pengalaman belajar nyata di luar kampus, sekaligus mengasah empati dan keterampilan profesional.

Ketua KPAJ Makassar, Ninih Mutmainnah Abd. Azis, mengapresiasi kolaborasi tersebut. Menurutnya, pendampingan ini membantu anak-anak binaan lebih percaya diri, mandiri, dan memiliki motivasi positif dalam menatap masa depan. Hal senada disampaikan Athira Purnama, penanggung jawab salah satu Arbin, yang menilai pelatihan ini membuat anak-anak semakin bersemangat mengejar cita-cita melalui pendekatan reflektif dan interaktif.

Selama lima pertemuan, anak-anak mengikuti rangkaian kegiatan mulai dari sosialisasi, asesmen psikososial, pelatihan self-esteem hingga eksplorasi karir. Mereka diajak mengenal diri, memahami kekuatan personal, mengatur emosi, berlatih komunikasi reflektif, serta menyusun peta karir mini. Program diakhiri dengan pendampingan menulis narasi positif sebagai bentuk evaluasi perkembangan kepercayaan diri.

Fitriana menegaskan, hasil nyata dari kegiatan ini terlihat saat anak-anak mulai berani bercerita, mengekspresikan emosi, dan menyebutkan profesi yang mereka impikan. Salah satunya Idham, peserta yang bercita-cita menjadi koki, mengaku semakin yakin mengejar impiannya setelah mengikuti pelatihan.

Kegiatan yang didanai Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi ini diharapkan menjadi model pemberdayaan berkelanjutan bagi komunitas marginal di perkotaan. Tim UNM berkomitmen terus mendampingi KPAJ melalui pelatihan lanjutan dan evaluasi berkala agar manfaat program tetap berkesinambungan.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *