ELINE.NEWS,Aceh — Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengajak para mahasiswa untuk menjadi garda terdepan dalam pengembangan sektor jasa keuangan, termasuk industri pasar modal Indonesia, dengan berperan sebagai Duta Literasi Keuangan.
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon OJK, Inarno Djajadi, dalam kegiatan OJK Mengajar bertema “Mewujudkan Generasi Cerdas Berinvestasi melalui Pasar Modal Syariah” di Kampus Universitas Syiah Kuala Banda Aceh, Jumat (3/10/2025).
“Kami mengajak generasi muda Aceh untuk menjadi Duta Literasi Keuangan, khususnya yang menerapkan prinsip syariah di lingkungan masing-masing. Selain memberikan kontribusi bagi stabilitas ekonomi, peran aktif generasi muda termasuk mahasiswa juga sangat penting dalam pengembangan industri pasar modal Indonesia,” kata Inarno.
Menurutnya, sebagai generasi penerus bangsa, mahasiswa tidak hanya perlu memiliki literasi keuangan yang mumpuni, tetapi juga mampu mengaplikasikan pengetahuan tersebut dalam kehidupan sehari-hari.
Inarno juga menekankan agar mahasiswa tidak terjebak dalam Fear of Missing Out (FOMO) saat berinvestasi. Generasi muda didorong untuk memahami instrumen investasi yang digunakan, menyesuaikan dengan kemampuan dan profil risiko masing-masing, serta memastikan dana yang dipakai bukan berasal dari utang.
“Generasi muda dapat memulai berinvestasi di pasar modal sedini mungkin. Berinvestasi di saham bukanlah berjudi. Instrumen ini sudah mendapatkan legitimasi dari Dewan Syariah Nasional (DSN) MUI. Syariah Online Trading System (SOTS) juga sudah diterapkan dalam setiap transaksi agar sesuai dengan prinsip syariah,” jelas Inarno.
Ia juga mengingatkan pentingnya prinsip 2L — Legal dan Logis — dalam berinvestasi. Legal berarti perusahaan dan produk yang ditawarkan memiliki legalitas yang jelas, sementara Logis berarti keuntungan yang dijanjikan masuk akal.
Langkah ini bertujuan agar generasi muda terhindar dari kejahatan di sektor jasa keuangan, seperti penipuan berkedok investasi. Keterlibatan mahasiswa dalam berinvestasi diharapkan tidak hanya memberi manfaat bagi diri sendiri, tetapi juga berkontribusi pada kesejahteraan bangsa.
Wakil Gubernur Aceh, Fadhlullah, memberikan apresiasi kepada OJK atas penyelenggaraan kegiatan tersebut. Ia berharap kegiatan ini dapat meningkatkan pengetahuan mahasiswa dalam berinvestasi sekaligus mendorong peran sektor jasa keuangan bagi pengembangan ekonomi daerah.
Sementara itu, Rektor Universitas Syiah Kuala, Marwan, mengharapkan agar kegiatan OJK Mengajar ini mampu membuka wawasan mahasiswa dalam mengenal dan memahami instrumen investasi di pasar modal.
“Mahasiswa mendapat berbagai ilmu tentang berinvestasi di pasar modal, khususnya syariah. Ilmu yang diperoleh hendaknya diterapkan dengan memilih instrumen investasi yang memiliki legalitas jelas. Berinvestasi dengan baik dan sedini mungkin akan membantu generasi muda merencanakan masa depan dengan lebih baik,” ujar Marwan.
Penyelenggaraan OJK Mengajar: “Mewujudkan Generasi Cerdas Berinvestasi melalui Pasar Modal Syariah” di Universitas Syiah Kuala ini merupakan hasil kolaborasi dengan Self-Regulatory Organization (SRO). Acara tersebut diikuti oleh sekitar 1.500 peserta dari berbagai jurusan.
Pada kesempatan yang sama, dilakukan pula Pencanangan Program 3.000 Aparatur Sipil Negara (ASN) Kota Langsa Berinvestasi di Pasar Modal, sebagai upaya memperluas partisipasi masyarakat dalam investasi yang aman dan berbasis prinsip syariah.
Melalui kegiatan ini, OJK berharap tercipta ekosistem investasi yang lebih sehat dan inklusif, serta mampu menumbuhkan kesadaran generasi muda dan aparatur pemerintah untuk berinvestasi secara cerdas, aman, dan sesuai dengan prinsip syariah.(*)













