ELINE.NEWS,Makassar – Dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional, PT Jasa Raharja Sulawesi Selatan bersama Astra Motor (Asmo) Sulsel menggelar kegiatan edukatif bertajuk edukasi keselamatan lalu lintas bagi pelajar SMP. Kegiatan ini dilaksanakan di Kantor Asmo Sulsel, Jl. Sultan Alauddin No. 57, Makassar, dengan tujuan membentuk kesadaran berlalu lintas sejak usia dini.
Sebanyak 20 siswa tingkat SMP turut serta dalam kegiatan ini. Mereka mendapatkan pemahaman mendasar mengenai pentingnya keselamatan berlalu lintas, yang disampaikan oleh Muhammad Hasbi Abdul Hafid—siswa binaan safety riding Asmo Sulsel sekaligus Duta #Cari_Aman. Sosok Hasbi menjadi inspirasi nyata tentang pentingnya pelajar berperan dalam budaya tertib lalu lintas.
Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian program sosialisasi yang diinisiasi oleh Jasa Raharja bersama Ditlantas Polda Sulsel dan Dinas Pendidikan Sulawesi Selatan, yang secara aktif mengkampanyekan keselamatan berkendara di kalangan generasi muda.
Mulyadi, Kepala Wilayah Jasa Raharja Sulsel, mengungkapkan bahwa tingginya angka kecelakaan yang melibatkan pelajar menuntut perhatian serius dari berbagai pihak.
> “Sulsel saat ini berada di peringkat kelima secara nasional dalam jumlah klaim santunan kecelakaan. Jasa Raharja mencatat nilai santunan mencapai sekitar Rp124 miliar setiap tahunnya. Sekitar 50–70 persen korban adalah pelajar pengguna roda dua,” jelasnya.
Senada dengan hal itu, Wadirlantas Polda Sulsel, AKBP Erwin Syah, menekankan pentingnya edukasi berkelanjutan dan keterlibatan langsung anak-anak sebagai agen perubahan.
“Pelajar yang terlibat sebagai duta informasi keselamatan lalu lintas memiliki peran strategis dalam membangun kesadaran generasi muda akan pentingnya keselamatan berkendara,” tegasnya.
Kolaborasi antara sektor swasta dan pemerintah ini mencerminkan komitmen bersama dalam menciptakan budaya lalu lintas yang aman dan tertib. Bagi Asmo Sulsel, kegiatan ini sekaligus menegaskan kelanjutan kampanye keselamatan berkendara melalui gerakan #Cari_Aman, yang menyasar generasi muda sebagai pelopor perubahan.
Dengan edukasi sejak dini dan pendekatan kolaboratif, diharapkan angka kecelakaan lalu lintas di kalangan pelajar dapat ditekan, serta lahir generasi yang lebih peduli terhadap keselamatan diri dan sesama pengguna jalan.
