ELINE.NEWS, Makassar — Komitmen Pemerintah Kota Makassar menghadirkan layanan publik yang cepat, mudah, dan terintegrasi kembali mendapat pengakuan nasional lewat partisipasi dalam ajang TOP Digital Awards 2025.
Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin memaparkan inovasi unggulan Makassar Super Apps LONTARA+ pada sesi penjurian nasional yang digelar oleh Majalah IT Works secara virtual, Senin (3/11/2025) petang.
Dalam kesempatan itu, Munafri didampingi oleh Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Makassar, Dr. Muhammad Roem, memaparkan bagaimana aplikasi tersebut menjadi simbol transformasi digital pemerintahan di Kota Daeng.
Menurut Munafri, LONTARA+ merupakan hasil penyatuan lebih dari 350 aplikasi yang sebelumnya tersebar di berbagai satuan kerja perangkat daerah (SKPD).
Langkah ini menjadi bagian dari upaya Pemkot Makassar membangun sistem layanan publik yang efisien, transparan, dan akuntabel.
“Kami membangun sistem terpadu yang menggabungkan seluruh aplikasi pelayanan publik dalam satu platform bernama LONTARA+. Ini langkah besar menuju pemerintahan digital yang responsif,” ujar Munafri di hadapan dewan juri.
Nama LONTARA+ sendiri diambil dari aksara tradisional Makassar yang memiliki makna historis mendalam.
Filosofi ini mencerminkan semangat Pemkot Makassar menjaga nilai lokal sambil terus beradaptasi dengan kemajuan teknologi.
Aplikasi ini menjadi wujud nyata semangat kolaborasi dan transformasi digital berkelanjutan.
Melalui satu aplikasi terpadu, masyarakat dapat mengakses berbagai layanan, mulai dari administrasi kependudukan, perizinan usaha, pengaduan infrastruktur, pendidikan, hingga bantuan sosial, dengan sistem terintegrasi dan respons cepat.
Munafri juga memaparkan data konkret penggunaan LONTARA+. Sejak diluncurkan pada Juli 2025, tercatat 820 aduan masyarakat masuk melalui aplikasi tersebut, dengan 746 aduan telah diselesaikan, 71 dalam proses, dan 3 ditangguhkan.
“Data ini menjadi bukti kehadiran pemerintah dalam menyelesaikan persoalan warga secara terukur dan transparan,” ungkapnya.
LONTARA+ kini memasuki versi 2.0, yang memungkinkan warga memberikan umpan balik langsung kepada pemerintah.
Setiap laporan otomatis diteruskan ke dinas terkait untuk segera ditindaklanjuti.
Proses ini mempercepat penyelesaian aduan, memperkuat transparansi, dan mencegah potensi pungutan liar.
“Kami berharap aplikasi ini dapat memperkuat akuntabilitas dan mencegah praktik korupsi dalam pelayanan publik,” tambah Munafri.
Pemkot Makassar berencana mengembangkan LONTARA+ ke tahap lebih luas dalam empat tahun ke depan, mencakup sektor pariwisata, kesehatan, pendidikan, kebencanaan, hingga transportasi.
Sebelumnya, inovasi digital ini juga mendapat apresiasi di CNN Indonesia Awards 2025 atas kontribusinya membawa Makassar menuju kota yang cerdas, inovatif, dan harmonis.
Ajang TOP Digital Awards 2025 sendiri merupakan penghargaan tertinggi bagi instansi dan perusahaan yang sukses mengimplementasikan teknologi digital dalam meningkatkan kinerja dan kualitas layanan publik.
Acara ini diikuti berbagai lembaga pemerintah, korporasi, serta akademisi dari seluruh Indonesia.











