Events

GPIB Gerakkan Penanaman Tabebuya di Makassar Sambut Sinode Raya XXII

×

GPIB Gerakkan Penanaman Tabebuya di Makassar Sambut Sinode Raya XXII

Sebarkan artikel ini

ELINE.NEWS,Makassar – Dalam rangka menyambut dan memeriahkan Persidangan Sinode Raya XXII, Badan Pekerja Musyawarah Pelayanan (MUPEL) Sulselbara menginisiasi penanaman pohon Tabebuya di area Ruas Jalan Perintis Kemerdekaan Km XI/XII pada Jumat (26/9).

Kegiatan ini dirancang sebagai bagian dari kampanye “Makassar Menyambut dengan Warna” dan turut dihadiri oleh Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin, Ketua Tim Penggerak PKK Makassar Melinda Aksa Munafri, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Helmy Budiman, Ketua PHRI Sulsel Anggiat Sinaga, para anggota jemaat GPIB se-Makassar, serta tokoh lintas agama.

Ketua Panitia Christine Sinaga menjelaskan bahwa penanaman bibit Tabebuya merupakan rangkaian dari acara akbar GPIB yang akan digelar pada Oktober mendatang. Ia menegaskan kegiatan ini sejalan dengan program Wali Kota Makassar dalam pelestarian dan penghijauan lingkungan kota.

Sementara itu, Ketua BP MUPEL Sulselbara Pdt. Salmon A.J. Bowale menuturkan bahwa Persidangan Sinode Raya XXII akan dihadiri sekitar 1.200–1.500 peserta dari 26 provinsi di Indonesia. Menurutnya, GPIB telah mendeklarasikan diri sebagai Eco Church atau gereja ramah lingkungan, sehingga penanaman pohon ini menjadi bukti nyata konsistensi jemaat dalam menjaga kelestarian alam.

“Dan kegiatan hari ini sebagai bukti nyata kami sebagai jemaat GPIB untuk konsisten dalam menjaga lingkungan,” ujarnya.

Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi tinggi terhadap inisiatif GPIB. Menurutnya, penanaman bibit Tabebuya bukan hanya bentuk kepedulian terhadap lingkungan, tetapi juga akan mempercantik estetika Kota Makassar.

“Dalam rangka kegiatan besar GPIB di bulan Oktober nanti, kami pemerintah kota akan selalu mendukung sebagai bentuk nyata toleransi umat beragama yang diperlihatkan di Kota Makassar. Kami berharap kegiatan ini sukses dan mari kita tunjukkan bahwa Makassar memiliki toleransi beragama yang tinggi bagi para peserta yang akan datang,” tuturnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *