PLN

GM PLN UID Sulselrabar Paparkan Strategi Transisi Energi untuk Capai NZE 2060 di Kendari

×

GM PLN UID Sulselrabar Paparkan Strategi Transisi Energi untuk Capai NZE 2060 di Kendari

Sebarkan artikel ini

ELINE.NEWS,Kendari – PT PLN (Persero) menegaskan komitmennya mempercepat transisi energi dengan meningkatkan porsi pembangkit listrik berbasis Energi Baru Terbarukan (EBT). Langkah ini sejalan dengan target pemerintah menurunkan emisi gas rumah kaca sebesar 29 persen pada 2030 dan mencapai Net Zero Emission (NZE) di 2060.

General Manager PLN Unit Induk Distribusi Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat (UID Sulselrabar), Edyansyah, dalam Rakerda BPD HIPMI Sultra pada Senin (8/9) serta Kuliah Tamu di Universitas Haluoleo pada Selasa (9/9), menjelaskan strategi dekarbonisasi yang ditempuh PLN. Menurutnya, upaya dilakukan melalui pengurangan batubara dan gas, peningkatan kapasitas EBT dan sistem pendukung, serta pengembangan green ecosystem. “Langkah tersebut merupakan program inisiatif agar NZE 2060 dapat terwujud,” ungkap Edyansyah.

Ia menambahkan, proyek ketenagalistrikan yang sedang disiapkan mencakup pembangkit dengan total kapasitas 69,5 gigawatt (GW). Dari jumlah itu, sekitar 73 persen atau 50,7 GW akan berasal dari Independent Power Producer (IPP) dengan nilai investasi Rp1.566,1 triliun. Total investasi proyek ini diperkirakan mencapai Rp2.133,7 triliun. “Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2025–2034 yang telah disusun juga siap membuka keran investasi dan peran swasta,” jelasnya.

Edyansyah menekankan bahwa RUPTL terbaru tidak hanya mengakselerasi pemanfaatan EBT secara masif, tetapi juga berpotensi menghadirkan 1,7 juta lapangan pekerjaan baru. Dari jumlah itu, sekitar 760 ribu merupakan kategori green jobs yang tersebar di pembangkit listrik berbasis energi bersih. “Sebesar 91 persen pekerjaan baru di sektor pembangkit akan masuk kategori green jobs,” ujarnya.

Selain fokus pada pembangkit, PLN UID Sulselrabar juga mendukung ekosistem kendaraan listrik dengan menghadirkan 65 unit Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di 51 lokasi pada tiga provinsi Sulawesi. Keberadaan SPKLU ini juga membuka peluang bisnis bagi swasta melalui skema kemitraan. “Komitmen tersebut telah tertuang dalam program transformasi PLN di mana aspirasi Green menjadi semangat menghadirkan energi ramah lingkungan,” tambahnya.

Lebih lanjut, PLN kini tengah menggarap sejumlah proyek pembangkit berbasis energi panas bumi (geothermal), angin (bayu), surya, dan air (hydro) yang dinilai potensial menggantikan pembangkit berbahan bakar fosil. Khusus untuk Sistem Kelistrikan Sulawesi Bagian Selatan (Sulbagsel), Edyansyah mencatat bauran EBT sudah mencapai 40 persen.

Komitmen ini mempertegas peran PLN sebagai motor penggerak transisi energi sekaligus bagian dari upaya nasional menuju NZE 2060.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *