ELINE.NEWS, Bengkulu — Wakil Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mirza Adityaswara menekankan pentingnya membangun generasi muda yang melek finansial untuk memperkuat stabilitas sistem keuangan sebagai fondasi perekonomian nasional.
Kegiatan OJK ini bertema “Menumbuhkan Generasi Melek Finansial: Memahami Dinamika Ekonomi dan Stabilitas Keuangan sebagai Pilar Perekonomian Nasional” di Universitas Bengkulu (UNIB), Selasa (11/11/2025).
Mirza menyebutkan bahwa menjaga stabilitas keuangan merupakan tanggung jawab empat institusi dalam Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK), yaitu OJK, Kementerian Keuangan, Bank Indonesia, dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).
“Empat institusi ini penting, bukan hanya untuk stabilitas ekonomi dan sistem keuangan, tetapi juga berpengaruh pada stabilitas politik dan keamanan,” ujar Mirza.
Ia juga menegaskan pentingnya pemahaman mahasiswa terhadap lanskap ekonomi dan sektor jasa keuangan agar mampu beradaptasi dengan perubahan global dan transformasi digital yang cepat.
“Dunia bergerak, ilmu pengetahuan bergerak, profesi dan pekerjaan juga bergerak. Kalau kita stagnan, kita ditinggal,” tegasnya.
Selain fungsi regulasi dan pengawasan, OJK berkomitmen memperkuat edukasi keuangan dan perlindungan konsumen dari maraknya investasi serta pinjaman ilegal. Mirza mengingatkan mahasiswa agar lebih kritis dan berhati-hati sebelum memilih produk keuangan.
“Suatu aset keuangan bisa naik, bisa turun. Yang tidak punya fundamental, kita harus jauh lebih berhati-hati,” jelasnya.
Mirza juga mendorong sinergi antara pemerintah, perguruan tinggi, dan sektor keuangan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan memperkuat ekonomi daerah.
“Kalau generasi mudanya terus belajar dan pemerintah memberikan perhatian melalui anggaran, pelatihan, dan infrastruktur, maka ekonomi yang tadinya kecil bisa menjadi besar,” katanya.
Rektor Universitas Bengkulu, Indra Cahyadinata, mengapresiasi langkah OJK dalam memperkuat literasi keuangan mahasiswa.
“Kami berharap mahasiswa dapat mengambil pembelajaran dari materi yang disampaikan untuk memahami dinamika ekonomi dan stabilitas keuangan nasional,” ujarnya.
Kegiatan yang berlangsung secara hybrid ini diikuti lebih dari 2.600 peserta dari berbagai perguruan tinggi dan industri jasa keuangan.
Program OJK Mengajar merupakan bagian dari peringatan HUT ke-14 OJK, yang digelar di berbagai daerah untuk memperluas edukasi keuangan dan memperkuat inklusi keuangan nasional.













