Hiburan

Cinta, Perpisahan, dan Nada: Kisah Penuh Rasa di ‘Dilanjutkan Salah Disudahi Perih’

×

Cinta, Perpisahan, dan Nada: Kisah Penuh Rasa di ‘Dilanjutkan Salah Disudahi Perih’

Sebarkan artikel ini

ELINE.NEWS,Makassar — Antusiasme penonton terasa saat aktor muda Kevin Ardilova menyapa para penggemar di XXI Mal Makassar dalam rangka promosi film terbarunya, “Dilanjutkan Salah Disudahi Perih.” Ia tidak sendiri. Dua musisi muda berbakat, Farelio dan Foke Fritz, turut hadir mempersembahkan lagu soundtrack berjudul “Sepakat Berpisah.” Momen ini menjadi pertemuan hangat antara dunia film dan musik yang menyentuh emosi para penonton.

Kevin Ardilova, yang dikenal lewat aktingnya yang natural dan kuat, mengaku menghadapi tantangan baru dalam film ini. Ia harus mendalami karakter dengan logat Sunda sesuai arahan sang sutradara. “Kisah film ini sangat mendalam. Aku harus benar-benar memahami karakter dan juga belajar logat Sunda,” ujar Kevin.

Lebih lanjut, Kevin menjelaskan bahwa tantangan terbesar datang dari pemahaman tentang konteks rumah tangga yang menjadi inti cerita. “Aku kan belum menikah, jadi sempat tanya-tanya ke Mikha (pemeran lawan main) tentang dinamika rumah tangga, supaya bisa dapet feel-nya,” ungkapnya.

Film “Dilanjutkan Salah Disudahi Perih” menggambarkan perjalanan emosional dua insan yang berada di persimpangan antara bertahan atau melepaskan. Menurut Kevin, cerita ini menjadi refleksi tentang kedewasaan dalam hubungan. “Kadang kita terlalu cepat bereaksi, padahal hubungan itu tentang memahami, bukan sekadar benar atau salah. Film ini mengingatkan kita untuk berpikir jernih sebelum mengambil keputusan,” tuturnya.

Kevin juga mengapresiasi kolaborasi lintas bidang dalam proyek ini. Ia merasa bangga bisa bekerja sama dengan musisi muda seperti Farelio dan Foke Fritz yang menciptakan lagu pengiring film. “Lagu mereka benar-benar memperkuat suasana film,” katanya.

Farelio, yang menyanyikan lagu utama “Sepakat Berpisah,” mengungkapkan rasa bangga karena ini merupakan single perdananya. “Tantangannya besar karena harus bisa nyatu sama cerita filmnya. Bukan cuma nyanyi, tapi juga harus bangun chemistry,” ucapnya. Ia menambahkan, proses penggarapan lagu dilakukan dengan kedekatan bersama tim film agar hasilnya maksimal. “Kita bonding banget selama prosesnya. Demonya aku hafalin terus supaya performanya maksimal,” ujarnya.

Menariknya, lagu “Sepakat Berpisah” baru diciptakan setelah film selesai digarap. Lirik dan melodinya muncul setelah keseluruhan cerita rampung pada akhir Juli. “Jadi lagu ini benar-benar lahir dari emosi yang tersisa dari filmnya,” jelas Farelio. Ia menilai pengalaman ini menjadi langkah awal penting dalam karier musiknya. “Aku memang suka nyanyi, dan dikasih kesempatan isi soundtrack film layar lebar itu rasanya luar biasa,” katanya.

Foke Fritz, yang turut menggarap aransemen lagu, menambahkan bahwa “Sepakat Berpisah” bukan sekadar lagu pengiring, tetapi jembatan emosional antara film dan penonton. “Musiknya menggambarkan dilema dua hati yang harus memilih antara bertahan atau berpisah dengan ikhlas,” ujarnya. Foke mengatakan, inspirasi untuk lagu ini mengalir begitu saja setelah ia menonton hasil akhir film.

Baik Farelio maupun Foke memberikan bocoran bahwa mereka masih menyiapkan beberapa single berikutnya di bawah naungan Soex Entertainment. “Single berikutnya masih ada, dan temanya juga emosional. Doain aja semoga bisa terus berkarya,” ujar Farelio.

Kehadiran Kevin Ardilova bersama Farelio dan Foke Fritz di Makassar menjadi bukti nyata semangat para kreator muda Indonesia dalam menghadirkan karya yang menggabungkan kekuatan cerita dan musik. Melalui “Dilanjutkan Salah Disudahi Perih” dan lagu “Sepakat Berpisah,” mereka menyampaikan pesan bahwa setiap perpisahan, seberapa perih pun, selalu menyimpan makna tentang cinta, pengertian, dan kedewasaan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *