Disbud

Dinas Kebudayaan Makassar Hidupkan Semangat Cinta Sejarah Lewat Program Museum Keliling 2025

×

Dinas Kebudayaan Makassar Hidupkan Semangat Cinta Sejarah Lewat Program Museum Keliling 2025

Sebarkan artikel ini

ELINE.NEWS,Makassar — Dinas Kebudayaan Kota Makassar terus berupaya menumbuhkan kecintaan generasi muda terhadap sejarah dan budaya lokal melalui program Museum Keliling 2025. Program ini menjadi langkah konkret pemerintah kota dalam memperkenalkan Museum Kota Makassar kepada pelajar, khususnya tingkat SD hingga SMP, agar mereka mengenal lebih dekat perjalanan sejarah dan identitas kotanya sendiri.

Kepala Dinas Kebudayaan Kota Makassar, Andi Patiware, menjelaskan bahwa kegiatan Museum Keliling ini dirancang agar pelajar yang belum sempat berkunjung ke museum tetap bisa mendapatkan pengalaman belajar sejarah secara interaktif di lingkungan sekolah mereka. Program ini akan berlangsung sepanjang tahun 2025 dengan format kunjungan langsung ke sekolah-sekolah di berbagai kecamatan, terutama wilayah yang sulit dijangkau dari pusat kota.

“Anak-anak kita sebagai generasi penerus tidak boleh melupakan sejarah. Dengan program ini, mereka bisa mengetahui keberadaan Museum Kota Makassar, sehingga kita berharap mereka bisa berkunjung langsung dan melihat koleksinya,” ujar Patiware, Sabtu (9/8).

Menurutnya, Museum Kota Makassar memiliki koleksi yang mencerminkan perjalanan panjang kota ini, mulai dari masa kolonial Belanda hingga era pemerintahan modern. Koleksi yang ditampilkan antara lain foto-foto bersejarah, dokumen lama, artefak peninggalan masa kolonial, hingga benda budaya masyarakat pesisir yang menjadi bagian penting dari identitas Makassar.

Patiware menambahkan, pembelajaran sejarah tidak cukup hanya dari buku pelajaran. Dengan melihat langsung benda-benda bersejarah, pelajar akan lebih mudah memahami konteks masa lalu dan menumbuhkan rasa bangga terhadap warisan budaya mereka sendiri. “Kami ingin menghadirkan pengalaman belajar yang nyata dan menyenangkan, agar sejarah tidak terasa kaku atau membosankan,” ujarnya.

Sementara itu, Sekretaris Dinas Kebudayaan Makassar, Syahruddin, mengungkapkan bahwa program Museum Keliling dijadwalkan digelar sebanyak sepuluh kali dalam setahun. Setiap kegiatan akan menghadirkan pameran mini berisi koleksi museum, pemutaran video dokumenter, serta sesi diskusi interaktif bersama narasumber dari kalangan akademisi dan peneliti sejarah.

“Kalau memungkinkan, kami juga akan menjemput pelajar untuk berkunjung ke museum menggunakan bus yang tersedia. Jadi, selain museum datang ke sekolah, anak-anak juga berkesempatan datang langsung ke lokasi museum,” jelasnya.

Peresmian perdana program Museum Keliling berlangsung di SMP Kartika Chandra Kirana, Selasa (5/8). Acara ini mendapat sambutan hangat dari para pelajar dan guru. Dinas Kebudayaan turut menghadirkan peneliti asal Indonesia–Australia yang memaparkan hubungan historis antara Makassar dan Australia sejak dua abad lalu, terutama melalui kisah pelaut Makassar yang dulu berlayar ke pantai utara Australia untuk mencari teripang.

Pemaparan sejarah tersebut dikemas dalam bahasa sederhana agar mudah dipahami oleh pelajar. “Penyampaian materi dilakukan dengan bahasa yang ringan, disertai visual menarik. Anak-anak terlihat sangat antusias, banyak yang bertanya dan ingin tahu lebih dalam,” ungkap Allu, salah satu panitia kegiatan.

Melalui program ini, Dinas Kebudayaan Makassar berharap generasi muda dapat lebih mengenal sejarah lokal, mencintai budaya daerahnya, serta memahami pentingnya museum sebagai ruang edukasi dan pelestarian warisan bangsa. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *