ELINE.NEWS,Makassar — Di tengah perlambatan pasar otomotif nasional, Kalla Toyota menunjukkan performa yang mengesankan di wilayah Sulawesi. Hingga Agustus 2025, Kalla Toyota berhasil menjual 12.849 unit kendaraan, tumbuh 7,6% dibandingkan periode yang sama tahun 2024. Capaian tersebut membuat Toyota menguasai 39,5% pangsa pasar di Sulawesi Selatan dan semakin mengokohkan posisinya sebagai pemimpin pasar otomotif di kawasan timur Indonesia.
General Manager Marketing Kalla Toyota, Suliadin, menyebut pencapaian ini tidak lepas dari konsistensi perusahaan menjaga kepercayaan konsumen. “Di saat pasar otomotif secara keseluruhan masih tertekan, Kalla Toyota justru bisa mencatatkan pertumbuhan positif. Hal ini menunjukkan loyalitas konsumen tetap terjaga, berkat produk yang relevan dan layanan purna jual yang menyeluruh,” ujarnya.
Kontribusi terbesar penjualan Kalla Toyota datang dari Toyota Rush yang menyumbang seperempat total unit. Segmen Low Cost Green Car (LCGC) melalui Agya dan Calya juga mencatatkan performa impresif dengan kontribusi lebih dari 20%. Sementara itu, Avanza dan Veloz tetap mempertahankan daya tarik di kelas MPV dengan porsi hampir 19% dari total penjualan.
Khusus segmen ramah lingkungan, Toyota memperlihatkan tren yang semakin menguat. Hingga semester pertama 2025, penjualan kendaraan hybrid melonjak 42% dibanding tahun sebelumnya, dari 469 unit menjadi 666 unit. Dengan pangsa pasar mencapai 76,4% di kategori hybrid, Toyota semakin mengukuhkan dominasinya di pasar kendaraan rendah emisi. Menurut Suliadin, tren ini sejalan dengan meningkatnya kepedulian masyarakat terhadap efisiensi bahan bakar dan isu lingkungan.
Pertumbuhan Kalla Toyota tidak hanya mempertegas posisi di industri otomotif, tetapi juga memberi dampak nyata pada perekonomian Sulawesi. Penjualan lebih dari 12 ribu unit kendaraan berarti perputaran nilai mencapai triliunan rupiah, mulai dari transaksi kendaraan, pembiayaan kredit, hingga pajak kendaraan bermotor. Aktivitas showroom, bengkel resmi, hingga jaringan spare part turut membuka lapangan kerja bagi ribuan orang, dari mekanik hybrid, tenaga penjualan, hingga pemasok lokal.
Meski demikian, tantangan tetap ada. Lesunya daya beli masyarakat, kenaikan bunga kredit, dan fluktuasi harga bahan bakar menjadi faktor penekan pasar otomotif. Suliadin menegaskan bahwa pihaknya telah menyiapkan strategi adaptif, antara lain memperluas jaringan layanan dengan membuka bengkel resmi di daerah perbatasan, mendorong penetrasi kendaraan hybrid lewat edukasi konsumen dan promosi khusus, serta bekerja sama dengan perusahaan pembiayaan untuk menghadirkan program kredit fleksibel.
Dengan pencapaian hingga Agustus dan tren yang positif, Kalla Toyota optimistis dapat mempertahankan bahkan meningkatkan pangsa pasar hingga akhir 2025. “Kami ingin terus menjadi pilihan utama masyarakat Sulawesi, baik di segmen konvensional maupun hybrid. Target mempertahankan dominasi pasar sangat realistis, dengan dukungan produk unggulan, layanan prima, dan loyalitas konsumen,” tegas Suliadin.
Dominasi Kalla Toyota dengan pangsa pasar 39,5% hingga Agustus 2025 menjadi bukti bahwa strategi yang tepat dapat menghasilkan pertumbuhan di tengah pasar yang lesu. Lebih dari sekadar menjual mobil, Toyota lewat jaringan Kalla turut menggerakkan roda ekonomi daerah sekaligus memimpin transisi menuju mobilitas berkelanjutan.













