PLN

Melalui Program TJSL, PLN Bersama Rappo Indonesia Kelola Sampah Plastik Jadi Produk Bernilai Guna

×

Melalui Program TJSL, PLN Bersama Rappo Indonesia Kelola Sampah Plastik Jadi Produk Bernilai Guna

Sebarkan artikel ini

ELINE.NEWS,MAKASSAR – PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat (UID Sulselrabar) terus menunjukkan komitmennya terhadap keberlanjutan lingkungan melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL).

PLN UID Sulselrabar menggandeng Rappo Indonesia, sebuah usaha sosial yang bergerak di bidang pengelolaan sampah, untuk mengurangi limbah plastik sekaligus mengolahnya menjadi produk bernilai guna.

General Manager PLN UID Sulselrabar, Edyansyah, menjelaskan bahwa langkah ini merupakan wujud nyata PLN dalam mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya pada poin Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi.

“Kami percaya keberlanjutan lingkungan adalah bagian penting dari layanan energi yang bersih dan berkeadilan. Melalui kolaborasi dengan Rappo Indonesia, PLN ingin menghadirkan solusi konkret untuk mengurangi sampah plastik sekaligus memberdayakan masyarakat,” ujarnya.

Masyarakat pesisir di Untia, Makassar turut terlibat dalam program TJSL PT PLN (Persero) untuk mengolah sampah plastik menjadi barang bernilai. Melalui program ini, PLN optimis mampu meningkatkan taraf hidup masyarakat sekitar.

Edyansyah menambahkan, program TJSL ini tidak hanya berfokus pada lingkungan, tetapi juga keterlibatan masyarakat lokal.

Pelatihan dan pendampingan warga diharapkan mampu mengelola sampah secara mandiri serta menjadikannya peluang usaha baru.

Dengan demikian, transisi energi bersih dapat berjalan beriringan dengan transisi hijau melalui pengelolaan lingkungan yang lebih berkelanjutan.

Di sisi lain, Founder Rappo Indonesia, Akmal, menekankan bahwa kerja sama ini memberikan dampak ganda, terutama di wilayah pesisir.

Rappo Indonesia dikenal sebagai inisiator pengelolaan sampah berbasis ekonomi sirkular dengan memanfaatkan teknologi dan pemberdayaan komunitas.

Rumah produksi yang berada di Untia, Kecamatan Biringkanaya, Makassar, program ini diharapkan mampu mengurangi pencemaran lingkungan sekaligus menciptakan produk bernilai ekonomi yang dapat dipasarkan.

“Program ini membuka peluang masyarakat untuk memperoleh lapangan kerja sekaligus mendukung perekonomian lokal. Rappo berhasil menciptakan kesempatan kerja dengan merekrut dua mitra pengrajin dan empat mitra pengolah plastik, serta menjalin kemitraan dengan dua TPS3R, satu bank sampah, empat pengepul, dan berbagai Waste Collecting Event untuk pengumpulan bahan baku,” terang Akmal.

Ia menyebutkan, hingga kini Rappo telah mengelola 1,36 ton sampah plastik menjadi produk kerajinan dengan nilai ekonomi tinggi. Dampaknya pun terasa, karena sejak program TJSL PLN berjalan, sekitar 150 masyarakat telah memperoleh manfaat berupa peluang kerja baru serta tambahan penghasilan melalui produksi furnitur daur ulang.

Akmal juga menambahkan bahwa potensi daur ulang sampah plastik ini mampu menciptakan industri kecil yang berbasis produk ramah lingkungan.

“Dengan pendekatan ekonomi sirkular, kami yakin kolaborasi ini akan berkontribusi nyata dalam menciptakan solusi jangka panjang untuk masalah sampah,” katanya.

Kerja sama PLN UID Sulselrabar dengan Rappo Indonesia menjadi bukti bahwa menjaga bumi tetap lestari tidak bisa dipisahkan dari upaya menciptakan ekonomi berkelanjutan. PLN tidak hanya menghadirkan listrik andal, tetapi juga inovasi dalam pengelolaan lingkungan demi masa depan yang lebih bersih dan hijau.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *