PLN

Program TJSL Berkelanjutan PLN dalam Pengolahan Air Bersih bagi Masyarakat Kepulauan Raih Penghargaan di InTechSEA Awards 2025

×

Program TJSL Berkelanjutan PLN dalam Pengolahan Air Bersih bagi Masyarakat Kepulauan Raih Penghargaan di InTechSEA Awards 2025

Sebarkan artikel ini

ELINE.NEWS,Makassar — Warga Pulau Barrang Lompo, Kota Makassar, kini menikmati akses air bersih yang ramah lingkungan berkat inovasi dari PT PLN (Persero). Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) berupa Desalinasi Berbasis Energi Surya (DE-BES) yang dihadirkan PLN sukses membawa perubahan nyata bagi kehidupan masyarakat kepulauan, sekaligus meraih penghargaan Platinum dalam ajang InTechSEA Awards 2025 yang digelar oleh Universitas Hasanuddin pada 31 Juli lalu.

Pulau Barrang Lompo, bagian dari gugusan Kepulauan Spermonde yang berjarak sekitar 13 kilometer dari daratan Kota Makassar, selama ini menghadapi krisis air bersih. Warga bergantung pada sumur yang kerap kering di musim kemarau dan tak jarang harus menyeberang ke kota untuk membeli air bersih. Bahkan, berdasarkan catatan dalam Jurnal Nasional Kesehatan, banyak warga mengalami diare akibat mengonsumsi air yang terkontaminasi.

Berkat inovasi Desalinasi Bebasis Energi Surya (DE-BES) yang mampu menjadi solusi hijau untuk air bersih di Pulau Barrang Lompo, PLN UID Sulselrabar mendapatkan penghargaan Platinum dalam ajang InTechSEA Awards 2025 yang diselenggarakan oleh Universitas Hasanuddin pada Jumat (31/7).

PLN hadir memberikan solusi lewat sistem desalinasi air laut bertenaga surya. Teknologi ini tidak hanya memproduksi air bersih hingga 3.000 liter per hari, tetapi juga mendukung transisi energi ramah lingkungan. Sumber energinya berasal dari Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) berkapasitas 4,4 kiloWatt peak (kWp) dengan dukungan baterai berkapasitas 4,8 kiloWatt hour (kWh). Sistem ini terintegrasi dengan mesin Reverse Osmosis yang mampu mengubah air laut menjadi air layak konsumsi.

Kiki, salah satu warga Pulau Barrang Lompo, mengungkapkan rasa syukurnya atas bantuan PLN. “Kami sangat terbantu dengan adanya inovasi ini. Dulu kami harus ke daratan Makassar hanya untuk mendapatkan air. Sekarang, dengan sistem ini kami bisa produksi air bersih 3.000 liter per hari. Harapan kami, teknologi ini bisa juga diterapkan di pulau-pulau lain,” ujarnya.

Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman, turut memberikan apresiasi tinggi terhadap inovasi PLN. “Teknologi ini menjawab tantangan ketersediaan air bersih di wilayah pesisir dan kepulauan serta menunjukkan komitmen terhadap energi terbarukan dan pembangunan berkelanjutan,” katanya. Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi seperti ini untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat tanpa membebani lingkungan.

Apresiasi juga datang dari juri InTechSEA Awards 2025, Nayo Ramli, Ph.D., yang merupakan Plt. Asisten Deputi Infrastruktur Dasar Strategis Kemenko Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan. Ia menyebut proyek PLN sebagai program yang sangat baik dan perlu direplikasi di daerah lain. “Membantu masyarakat yang kesulitan air dengan teknologi desalinasi berbasis solar panel adalah langkah konkret dan bermanfaat,” ujar Nayo.

General Manager PLN UID Sulselrabar, Edyansyah, menjelaskan bahwa inovasi ini tidak hanya berdampak terhadap akses air bersih, tetapi juga pada aspek kesehatan, ekonomi, dan lingkungan. “Melalui sistem DE-BES, PLN mampu memberikan solusi yang mandiri, hemat energi, serta mengurangi emisi karbon lebih dari 1,26 ton CO₂e per tahun dan sampah plastik hingga 3.900 kg per tahun,” ungkapnya.

Lebih dari itu, program ini melibatkan masyarakat dalam pengelolaan dan pemeliharaan sistem, membuka peluang usaha lokal, serta mendorong literasi energi di daerah terpencil. “Inovasi ini adalah bagian dari upaya PLN menjadikan listrik sebagai motor penggerak kesejahteraan masyarakat yang berkelanjutan dan ramah lingkungan. Semua ini selaras dengan prinsip SDGs dan ESG,” pungkas Edyansyah.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *