ELINE.NEWS,MAKASSAR — Yayasan Sahabat Pemuda Prestasi Indonesia (YSPPI) sukses menggelar ajang bergengsi Pemilihan Duta Pelajar Sulawesi 2025. Acara yang telah berlangsung beberapa hari ini memasuki babak penting, yaitu Talent Show dan Wawancara, yang digelar di Nobel Convention Center, Kampus ITB Nobel Indonesia. Para peserta yang berasal dari berbagai sekolah dan daerah di Sulawesi tengah menjalani masa karantina sebelum tampil memukau di hadapan dewan juri dan penonton.
Acara ini tidak hanya menjadi ajang kompetisi, tetapi juga wadah untuk mengasah kreativitas, soft skill, dan mental generasi muda. Dalam sambutannya, Rektor ITB Nobel Indonesia, Dr. Ir. H. Badaruddin, S.T., M.M, IPU, ASEAN Eng., menyampaikan apresiasi tinggi terhadap YSPPI dan para peserta yang telah menunjukkan semangat juang yang luar biasa.
Tantangan Generasi Z: Soft Skill dan Mental Entrepreneur.Dalam sambutannya, Rektor ITB Nobel Indonesia mengangkat isu penting terkait tantangan yang dihadapi Generasi Z (Gen Z). Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) 2024, sekitar 10 juta Gen Z di Indonesia tidak memiliki pekerjaan, pendidikan, atau keterampilan yang memadai. Menanggapi hal ini, Rektor mengajukan pertanyaan kritis kepada para peserta: “Menurut Anda, apa penyebab banyaknya Gen Z yang tidak memiliki pekerjaan?”
Beberapa peserta memberikan jawaban yang menarik. Peserta dari Kabupaten Palopo menyatakan bahwa salah satu penyebabnya adalah kurangnya soft skill yang dimiliki Gen Z. Sementara itu, peserta dari Gowa menambahkan bahwa perkembangan kecerdasan buatan (AI) turut memengaruhi sifat Gen Z, membuat mereka cenderung malas dan enggan menerima tantangan.
Rektor ITB Nobel Indonesia pun memberikan tanggapan mendalam. Beliau menjelaskan bahwa perkembangan AI memang telah mengubah lanskap dunia kerja. “Pekerjaan semakin terbatas karena AI menggantikan peran manusia. Jika kita hanya mengandalkan skill biasa, pasti akan tergantikan oleh mesin. Oleh karena itu, soft skill seperti komunikasi, problem solving, kerja sama, dan kolaborasi menjadi kunci di masa depan,” tegasnya.
Beliau juga menekankan pentingnya mental dan mindset yang kuat. “Mindset entrepreneur adalah salah satu kelebihan yang kami tanamkan di ITB Nobel. Dengan mindset ini, mahasiswa dapat mengembangkan kreativitas dan inovasi mereka,” ujarnya.
Lembaga Sertifikasi Profesi: Peluang bagi Lulusan ITB Nobel. Rektor juga memaparkan upaya ITB Nobel Indonesia dalam membangun Lembaga Sertifikasi Profesi yang bekerja sama dengan Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP). “Kami berharap, dengan adanya lembaga ini, lulusan ITB Nobel akan memiliki peluang yang lebih besar di dunia kerja,” jelasnya.
Talent Show dan Wawancara: Ajang Unjuk Kreativitas.
Babak Talent Show dan Wawancara menjadi momen yang paling dinantikan dalam ajang ini. Para peserta menampilkan bakat mereka, mulai dari menyanyi, menari, hingga public speaking. Tidak hanya itu, mereka juga harus menjawab pertanyaan-pertanyaan kritis dari dewan juri, yang menguji kemampuan berpikir kritis dan komunikasi mereka.
Apresiasi untuk Generasi Muda
Di akhir sambutannya, Rektor ITB Nobel Indonesia mengapresiasi para peserta Duta Pelajar Sulawesi 2025. “Ajang seperti ini adalah media yang tepat bagi Gen Z untuk meningkatkan soft skill dan melatih mental mereka. Saya yakin, dengan semangat dan kerja keras, kalian akan menjadi pemimpin masa depan yang adaptif dan kreatif,” tutupnya.