ELINE.NEWS,Makassar, Juni 2025 — Di tengah cuaca terik dan lalu lintas padat Kota Makassar, hadir sebuah tempat makan yang menawarkan ketenangan dan kehangatan rasa dalam satu paket lengkap. Cobek-Cobek, rumah makan bernuansa etnik Sunda ini, tidak hanya menyajikan makanan lezat, tetapi juga menghadirkan suasana yang menyejukkan hati dan pikiran.
Cobek-Cobek berdiri di tiga titik strategis: Jalan Muchtar Lutfi, Boulevard Panakkukang, dan Kabupaten Gowa. Menyusul dalam waktu dekat, satu cabang baru akan dibuka di kawasan Adyaksa Lama. “Insyaallah tahun ini buka. Kami ingin lebih dekat dengan para pelanggan,” ujar Kevin Rusli, pemilik sekaligus penggagas konsep rumah makan ini.
Kevin menjelaskan bahwa Cobek-Cobek hadir dari keinginannya membangun tempat makan yang menyentuh lebih dari sekadar lidah. “Banyak tempat makan yang enak, tapi tidak semua bisa menghadirkan suasana nyaman dan akrab. Kami ingin orang yang datang ke Cobek-Cobek merasa seperti pulang ke rumah,” katanya.
Saat memasuki area restoran, pengunjung langsung merasakan nuansa hangat yang dihadirkan oleh dekorasi interior khas Sunda: ornamen kayu, rotan, dan bambu mendominasi. Musik kecapi mengalun lembut, menambah kesan tenang dan akrab. Semua elemen itu dipadukan untuk menciptakan pengalaman bersantap yang menyenangkan dan menenangkan.
Cobek-Cobek menawarkan ratusan menu khas Nusantara, dengan harga terjangkau mulai dari Rp11 ribu. Menurut General Manager Cobek-Cobek, Andi Ahmad, menu yang paling digemari adalah Gurami Presmo, Ayam Kampung Bumbu Ijo, Bandeng Tanpa Tulang, Sop Iga, dan Karedok. Ada juga sajian unik seperti Pepes Telur Asin serta sambal khas mereka yang dinamai Sambel Vobek-Cobek.
“Kami selalu menggunakan bahan segar dan meracik bumbu sendiri. Itulah kenapa rasanya khas dan disukai pelanggan dari berbagai kalangan,” jelas Andi.
Bukan hanya cocok untuk makan bersama keluarga, Cobek-Cobek juga menjadi pilihan tempat untuk berbagai acara. Dengan kapasitas besar di tiga lantai — 150 orang di lantai 1 (indoor dan outdoor), 60 orang di lantai 2, serta ruang VIP untuk 40 tamu — rumah makan ini sering dijadikan tempat ulang tahun, arisan, hingga gathering kantor. Konsep ruangannya yang fleksibel dan ‘homey’ menjadi daya tarik tersendiri.
Cobek-Cobek buka setiap hari mulai pukul 10.00 hingga 22.00 WITA. Selama jam operasionalnya, rumah makan ini tidak pernah sepi pengunjung. Banyak di antara mereka yang datang bukan hanya untuk makan, tapi juga untuk mengisi kembali energi, melepas penat, dan menikmati suasana yang jarang ditemui di kota besar.
“Di sini, kami tidak hanya menjual makanan. Kami menjual rasa rindu, suasana nyaman, dan kenangan akan kampung halaman. Kami ingin pelanggan merasa betah dan kembali lagi,” pungkas Kevin.
Cobek-Cobek tak hanya menjadi restoran, tapi tempat yang menghadirkan kembali kehangatan rumah dalam setiap sendok sajian.
